6 September 2024
Menulis memang merupakan pekerjaan yang berat bagi sebagian orang. Apalagi, jika dijalani tidak dengan sepenuh hati. Maka, banyak penulis bijak berpesan agar kita menjalani kegiatan menulis dengan gembira. Dengan penuh sukacita. Barang kali pembahasan kali ini bisa menjadi salah satu “penggembira” bagi kita yang punya hobi menulis.
Ada beberapa kegiatan menulis yang bisa mendatangkan cuan alias pemasukan. Pasti senang banget kan kalau menjalani hobi yang ternyata bisa memberikan penghasilan yang halalan toyyiban dan melimpah. Bagi penulis atau content writer, mendapatkan cuan dari tulisan adalah sesuatu yang membahagiakan hati. Kantong pun terisi. Kebutuhan terpenuhi. Punya modal buat traktir si doi.
Ya, menulis itu bisa menjadi salah satu jalan kita mendapatkan cuan. Namun, menulis bukan semabrang menulis. Jika mau mendapatkan cuan dari menulis, kita harus tahu jenis tulisan apa yang perlu kita garap. Berikut ini adalah sejumlah produk tulisan yang bisa mendatangkan cuan. Yuk, disimak.
1. Menulis teks iklan atau copywriting
Teks iklan merupakan tulisan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa yang dimilikinya. Peran penulis untuk menarasikan, mengolah kalimat, dan memberikan ajakan akan membantu mendongkrak penjualan barang dan jasa yang dijualbelikan. Naskah copywriting biasanya menerapkan struktur AIDA dalam penulisannyaApalagi, teks iklan saat ini tidak hanya menjadi alat promosi, melainkan juga mendatangkan invitasi kepada pengunjung website resmi atau halaman e-commerce penyedia barang dan jasa. Dengan menerapkan prinsip SEO dalam penulisannya, naskah iklan dapat menguatkan promosi pada teks yang dipublikasikan.
Pemasukan dari penulisan teks iklan ini bergantung perjanjian kerja sama. Biasanya kita harus mempertimbangkan seberapa sulit pembahasannya dan seberapa panjang tulisan. Apakah membutuhkan riset lebih dulu atau tidak. Sehingga, kita bisa pertimbangkan biaya atau honor penulisan satu naskah iklan.
2. Menulis naskah opini
Selain nulis naskah iklan, kita juga bisa menuangkan pikiran dan gagasan melalui teks opini. Menulis opini umumnya berkisar antara 750-1500 kata, bergantung kolom yang disediakan oleh media massa. Nah, untuk menulisnya, kita mesti membuat riset sederhana mengenai isu apa yang sedang hangat dan bagaimana gaya bahasa suatu media yang akan kita sasar.Rerata honor menulis opini ketika naskah kita dimuat di media massa antara Rp750 ribu sampai dengan Rp1,5 juta dalam sekali tayang. Dahulu, menerbitkan opini di koran sangat membantu penulis, tetapi saat ini kebanyakan sudah beralih ke media online sehingga rata-rata honor untuk penulis opini dikurangi atau bahkan ditiadakan. Sedih, ya.
3. Menulis naskah berita
Kalau mau serius meniti karier sebagai wartawan, kita bisa dapat income dari menulis teks berita. Menjadi reporter lapangan, melakukan peliputan dan menuliskan rilis berita yang akan ditayangkan di media massa. Memang, income di sini tidak dihitung dari sedikit atau banyaknya berita yang kita tulis karena profesi wartawan umumnya berpenghasilan tetap setiap bulannya. Pemasukannya bergantung dari perjanjian di awal dengan perusahaan.4. Menulis naskah sastra
Naskah sastra punya penggemar sendiri di masyarakat. Peluang ini bisa kita manfaatkan buat menulis karya sastra yang ringan-ringan seperti cerpen atau puisi. Bagaimana caranya agar mendatangkan cuan? Karya cerpen atau puisi kita kirimkan dan tayangkan di media massa. Saat ini ada sejumlah media massa cetak yang masih menyediakan ruang untuk karya sastra. Baik itu di koran nasional maupun koran lokal.Meskipun bersifat mingguan, halaman sastra menjadi salah satu konten yang ditunggu-tunggu pembacanya. Honor yang bisa kita dapatkan dari menulis karya sastra dan memublikasikannya di media massa berkisar antara Rp200 ribu sampai dengan Rp1,5 juta. Tertarik nggak?
5. Menulis buku panduan praktis
Buku panduan praktis ini merupakan kategori buku yang lumayan banyak diminati pembaca. Kita bisa menulis buku yang sesuai dengan keahlian kita. Misalnya, buku mengenai teknik menulis teks iklan yang bisa menghasilkan cuan. Atau buku tentang mengelola keuangan bisnis bagi freelancer. Cuan bisa kita dapatkan dari hasil penjualan buku. Umumnya, royalti penjualan buku dari penerbit adalah 10-15% dari harga jual, bergantung kesepakatan dalam kontrak penerbitan.Namun, jika kita merasa sudah punya pasar yang pas untuk pembaca buku dan memiliki peluang besar untuk terjual, kita bisa menggunakan mekanisme penerbitan mandiri atau indie. Sehingga, keuntungan bisa lebih besar kita dapatkan, bahkan bisa sampai 50% dengan menjual buku sendiri di lapak online.
6. Menulis konten di blogger
Mengelola blog itu menyenangkan. Dengan bermodal blog gratis di blogger, kita bisa menyajikan konten-konten yang berpotensi mendatangkan cuan. Ada beberapa cara mendapatkan cuan dari blog. Pertama, dengan mengaktifkan Google Adsense pada tiap konten yang ditayangkan. Kedua, kita bisa menawarkan jasa posting iklan di blog. Iklan di blog ini bisa berupa ulasan suatu produk dan jasa, bisa juga dalam bentuk liputan atau feature. Untuk Adsense, cuan yang bisa kita dapat bergantung dari banyaknya konten yang dilihat dan diklik oleh pembaca. Sementara untuk iklan post, kita bisa membuat rate harga sendiri, bergantung pada trafik blog kita.7. Menulis naskah untuk lomba
Di luar sana banyak sekali lomba atau sayembara berhadiah yang bisa kita ikuti. Mulai dari sayembara naskah buku, novel, hingga karya berupa cerpen, puisi, esai, opini, dan artikel ilmiah. Kita dapat memilih sayembara atau lomba pada jenis tulisan apa yang sesuai dengan passion kita.Sayembara atau lomba umumnya memberikan hadiah berupa uang pembinaan dengan besaran beragam. Kita bida mendapatkan hadiah mulai dari Rp500 ribu sampai dengan jutaan rupiah. Ada juga sayembara yang hadiahnya tidak dalam bentuk uang, misalnya dalam bentuk voucer buku, voucer penerbitan, produk, jalan-jalan, dan sebagainya.
***
Menurutmu, nulis apa lagi sih yang bisa mendatangkan cuan? Boleh dong share di sini. Tik di kolom komentar yaaa.
Foto di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Distrik Skouw. |
0 Komentar