Ahmad Soleh, 15 Mei 2024
Aku mulai mengenal buku bacaan sejak usia SMA. Sebelum SMA, aku membaca komik seperti Doraemon, Kobo Chan, dan Kung Fu Boy yang kutemukan di tumpukan buku pelajaran. Ada satu bacaan yang rasanya sangat berkesan bagiku, yakni buku serial Lupus karangan Hilman Hariwijaya. Kebetulan kakakku punya beberapa seri novel Lupus.
Cerita-cerita Lupus menemani masa remajaku saat duduk di bangku SMA. Lupus merupakan novel serial yang menceritakan keseharian seorang anak SMA bernama Lupus. Lupus memiliki teman karib, namanya Boim dan Gusur. Dia juga punya pujaan hati, si cantik Poppi.
Bagiku, cerita Lupus menarik karena menyajikan keseharian yang natural, alur yang mudah dipahami, bumbu komedi yang segar, kadang konyol, dan bertaburan gaya bahasa populer/slang yang berlaku pada masanya. Novel serial Lupus juga sudah difilmkan dalam sinetron dan layar lebar. Yang menemani masa SD-ku misalnya sinetron Lupus Milenia (1999). Kemudian ada versi layar lebarnya berjudul Bangun Lagi Dong Lupus (2013). Jauh sebelum itu, Lupus pernah diperankan Ryan Hidayat dalam film Tangkaplah Daku Kau Kujitak (1987).
Kemudian, menariknya lagi, ketika aku kuliah semester akhir, aku mendapatkan kesempatan mengisi kegiatan workshop menulis untuk siswa dan guru SMAN 95 Jakarta Barat. Dalam kegiatan itu, aku berbagi pengalaman dalam menulis puisi. Di situlah aku ketemu Boim Lebon. Ia adalah kawannya Hilman Hariwijaya. Boim Lebon berbagi pengalaman menulis cerita, terkhusus cerita berbalut komedi.
Faktanya, Boim Lebon juga ternyata ikut menulis serial Lupus Milenia bersama Hilman. Nah, dalam workshop itu, saya baru tahu fakta menarik mengenai cerita Lupus. Boim Lebon menjelaskan bahwa karakter Boim dalam serial Lupus adalah karakter yang diciptakan Hilman karena terinspirasi oleh dirinya.
Bagiku pertemuan ini adalah pengalaman yang sangat berkesan. Aku bisa bertemu karakter yang selama ini kubaca dalam novel secara langsung, bahkan kami satu panggung memberikan motivasi kepada siswa dan guru yang hadir dalam workshop itu.
Sampai hari ini, jauh selepas workshop itu, aku masih menjaga hubungan baik dengan Boim Lebon.
1 Komentar
keren
BalasHapus