Ahmad Soleh
16 Desember 2024
Menulis adalah aktivitas intlektual. Itulah yang diyakini banyak orang. Sebab itu pulalah orang yang punya hobi menulis kerap dianggap pintar, pemikir, konseptor, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Menulis juga bisa menjadi aktivitas profesional, yang tidak hanya melahirkan karya, tetapi juga menguntungkan secara finansial. Misalnya saja, penulis naskah kopi (copywriting), naskah iklan, skrip film, dan sebagainya.
Bisa juga dilakukan sebagai hobi. Orang yang hobi menulis memang meluangkan waktunya untuk menuangkan pikiran atau imajinasinya. Beberapa di antara kawan-kawan mungkin sudah pernah menjadi penulis lepas atau semacamnya.
Nah, dengan begitu, siapa saja bisa melakukan aktivitas menulis dan menghasilkan karya berupa buku. Berangkat dari pengalaman mengelola Penerbit Irfani, penerbit indie yang menjadi wadah bagi para penulis dengan berbagai latar profesi. Salah satunya (dan mungkin yang terbanyak kedua setelah dosen) adalah profesi guru. Pendidik tentu memiliki potensi yang besar untuk melahirkan karya berupa buku.
Sebagai seorang terdidik, guru memiliki peran menjadi agen perubahan. Menjadi contoh adalah pekerjaan utamanya, di samping mengajar dan transfer pengetahuan kepada siswa. Melihat hal demikian, aku berpandangan guru memiliki potensi itu.
Nah, buat para guru di luar sana, yang sekarang sedang menyimak tulisan ini, semoga saja ini bisa membangkitkan inspirasi dan motivasi untuk melahirkan buku. Barangkali sedang bingung mau menulis buku jenis apa. Untuk itu, berikut aku bagikan sejumlah buku yang bisa kamu tulis.
Pertama, buku refleksi perjalanan hidup. Menjadi guru tentu bukan perkara mudah. Mulai dari mengenyam pendidikan tinggi hingga bagaimana berusaha menjadi pribadi yang menginspirasi. Jika kamu seorang guru dan ingin membagikan kisah hidup yang menggugah, kamu bisa mencoba menuliskan rangkaian cerita refleksi dari perjalanan hidupmu. Ini semacam biografi ringkas atau memoar yang lepas, tidak terikat urutan kronologis.
Kedua, buku panduan yang berisi metode pembelajaran. Tentu, pengalamanmu mengelola kelas dengan baik perlu dikabarkan kepada orang lain. Mereka juga para guru yang butuh inspirasi untuk menghidupkan kelas seperti yang kamu lakukan. Di buku ini kamu bisa berbagi bagaimana tips, trik, dan langkah praktis menerapkan metode pembelajaran yang efektif menurut versi kamu.
Ketiga, buku kompilasi atau antologi. Kamu bisa mengajak murid-muridmu untuk terlibat dalam projek sederhana ini. Misalnya, membuat buku kumpulan puisi, artikel populer, atau cerita pendek. Hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang secara substansi bisa dilakukan oleh para murid.
Keempat, guru juga bisa membuat bahan ajar. Bahan ajar adalah buku yang diperuntukkan untuk membantu siswa dalam belajar. Bahan ajar atau modul bisa dibuat sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang kamu ampu.
Kelima, jika membuat bahan ajar terlalu sulit, kamu bisa mengajak guru-guru yang lain untuk membuat book chapter. Book chapter adalah buku yang membahas suatu topik spesifik yang ditulis secara berkelompok. Biasanya ada 5-10 kontributor dalam satu book chapter.
Keenam, buat kamu yang suka menulis fiksi, kamu juga bisa menulis dan menerbitkan buku fiksi. Seperti kumpulan puisi, cerpen, atau novel. Punya karya seperti ini akan membuat murid terinspirasi. Selain itu, karya fiksi juga bisa mendatangkan keuntungan finansial dan nonfinansial. Seperti mendapat royalti penjualan buku atau mendapatkan kesempatan menjadi narasumber bedah buku dan semacamnya.
Keenam jenis buku di atas pernah diterbitkan Penerbit Irfani. Beberapa buku saya turut menjadi editornya. Menarik dan seperti kata pepatah, menulis itu membuat kita abadi. Tentu, abadi dalam karya yang positif bisa menjadi rekam jejak yang baik untuk kamu ke depannya.
Bagaimana? Apakah sudah ada inspirasi mau menulis buku apa?
Semoga bermanfaat!
![]() |
Gambar dibuat dengan Bing AI Image Creator. |
0 Komentar