Ahmad Soleh, 4 Oktober 2023
"Buku adalah teman perjalanan saya," begitulah kata Mas Ngadiyo yang saat ini bukunya sedang jadi teman perjalanan saya. Saya membaca pelan-pelan betul buku berjudul Semua Karena Cinta itu. Merasakan bagaimana perjuangan seorang anak kampung yang mengejar cita-cita menjadi penulis dan memiliki penerbit sendiri.
Diomedia adalah buah karya luar biasa yang didirikan Mas Dio. Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati 10 tahun penerbit itu, mengisahkan bagaimana penerbit indie ini bisa bertahan dan berkembang. Mulai dari berkantor di kamar kos sampai sekarang sudah memiliki kantor sendiri. Pencapaian yang hebat.
Buku ini menjadi teman perjalanan saya, baru separuh saya habis membacanya. Saya resapi betul makna mendalam di balik cerita perjuangan Mas Dio. Berdagang buku, mengajar, dan sempat juga menjadi dosen tamu sebagai praktisi penerbitan. Barangkali penerbit indie memang tak semewah penerbit mayor, tetapi Diomedia menurut saya cukup mewah dalam menelurkan karya-karya.
Maka tak heran kalau penjualan bukunya di awal saja sudah ada yang mencapai 500 eksemplar, pencapaian besar bagi penerbit indie. Di sisi lain, buku-buku Diomedia begitu khas dengan desain cover yang sangat menjual. Saya mencoba mengambil keberanian yang dilakukan Mas Dio. Ia berbisnis tidak kepalang tanggung. Meskipun memegang teguh prinsip "tidak berutang", yang kebetulan juga saya pegang.
Saya baru seumur jagung bergelut di bisnis penerbitan buku. Jadi penulis pun belum punya karya best seller. Meski begitu saya bangga bisa melangkah sampai sejauh ini. Semuanya saya syukuri, salah satunya dengan terus belajar dari orang lain juga karya-karya yang ada. Ya, semoga saja ada kesempatan bertemu secara langsung dengan Mas Dio atau mampir di kantor baru Diomedia.
0 Komentar