Terima kasih untuk diskusi malam hari ini yang membahas buku IMM Autentik. Buku yang sudah cukup lama saya tulis. Ternyata masih ada relevansinya buat teman-teman IMM saat ini.
Di antara keresahan yang saya tangkap dan terus berulang ialah pemahaman terhadap konsep trikompetensi dasar yang dalam penerapannya sangat dikotomis dan parsial. Selain itu, pada ranah aksi (eksternalisasi), kader masih terjebak dalam kebingungan. Mirisnya lagi, kegagapan dalam bergerak berbanding lurus dengan kebebalan dan kemalasan.
Hasilnya apa? Berorganisasi hanya menjadi rutinitas nir-refleksi. Program tahunan yang berulang terus-menerus. Tak ada kebaruan. Berorganisasi semau gue menabrak-nabrak aturan. Sementara dalam menghadapi problem sosial, gagap dan bingung bergerak. Terlampau manjakah? Atau, yasudah yang penting ramai saat mau pemilihan (musyawarah).
Saya rasa buku ini menjadi salah satu suluh bagi risalah gerakan IMM; pemurnian nilai dan ideologi serta dinamisasi gerakan. Menjaga dan merawat kesadaran pada tataran individu dan kolektif adalah keniscayaan. Saya percaya dengan memahami ruh gerakan ini, IMM akan mewujud dalam jargonnya: Jaya!
Catatan penting yang juga perlu digarisbawahi ialah perihal kemandirian kader. Kemandirian berpikir kader harus dibina. Bila tidak, kader akan terkungkung dalam kejumudan dan dikte-dikte masa lalu. Sebab itulah IMM mesti menjadi ruang yang menyenangkan untuk belajar, berdialektika, dan berkarya. Dinamis tanpa tercerabut dari akar identitasnya. Itulah semangat IMM yang autentik.
Tidak cuma bagi IMM, sebetulnya buku ini sangat bisa menjadi bacaan kader AMM lainnya. Di mana bisa membelinya? Silakan tanya-tanya @penerbit_suaramuhammadiyah
0 Komentar